"

Selasa, 31 Juli 2012

Kencur (Kaempferia galanga, Linn.) Sinonim : Familia : Zingiberaceae



Kencur

(Kaempferia galanga, Linn.)
Sinonim :
Familia :
Zingiberaceae
Uraian :
Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

Nama Lokal :
Kencur (Indonesia, Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko (Aceh); Kencor (Madura), Cekuh (Bali), Kencur, Sukung (Minahasa); Asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir (Sumba).


Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Rimpang Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit Kepala, Batuk, Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal, keseleo, lelah;
Pemanfaatan :
1. Radang Lambung
    Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
    Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; 
    Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian 
    minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh. 

2. Radang Anak Telinga
    Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala. 
    Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 
    sendok air hangat;
    Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

3. Influenza pada bayi 
    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun 
    kemukus (lada berekor/ Cubeb)
    Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian 
    ditambah beberapa sendok air hangat.  
    Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

4. Masuk Angin
    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
    Cara membuat: kencur dikuliti bersih.  
    Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, 
    kemudian minum 1 gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari. 

5. Sakit Kepala 
    Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
    Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. 
    Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

6. Batuk 
    a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
        Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. 
        Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.

    b. Bahan            : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari.
        Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;        
        Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.

7. Diare 
    a. Bahan            : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
        Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. 
        Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.

    b. Bahan            : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
        Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya. 
        Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.

8. Menghilangkan Darah Kotor 
    Bahan            : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, 
                           adas pulawaras secukupnya.
    Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian
                           disaring. 
    Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.

9. Memperlancar haid 
    Bahan           : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua,
                          adas pulawaras secukupnya.
    Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama       
                          dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. 
    Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir. 

10. Mata Pegal 
     Bahan            : 1 potong rimpang 
     Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian. 
     Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.

11. Keseleo
     Bahan            : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.
     Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya. 
     Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang  keseleo sebagai bedak.

12. Menghilangkan Lelah.
     Bahan            : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji 
                            cabai merah. 
     Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih  
                            hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. 
     Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria dapat  
                                   ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.






http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=137 :sumber

Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.) Sinonim : -- Familia : Zingiberaceae


Lempuyang Wangi

(Zingiber aromaticum Val.)
Sinonim :
--
Familia :
Zingiberaceae
Uraian :
Perawakan: herba rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m. Batang: batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu, helaian; bentuk lanset sempit, telebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 45 mm. Lidah daun; tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1,5-3 cm. Bunga: susunan majemuk bulir, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal, 9-31 cm, 2-2,5 kali lebar, ujung runcing agak lebar, daun pelindung dengan ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm., sisik tangkai bulir 4-6, lanset, tumpul, berambut, merah 3-6,5 cm. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Ukuran bulir 3,5-10,5 x 1,75-5,5 cm. Kelopak: 13-17 mm. Mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau. putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2 cm, bibir bibiran bulat telur atau membulat, jingga .atau kuning lemon, 12 - 20 x 15 - 20 mm. Benang sari: kepala sari elip bulat memanjang, kuning terang, 8 - 10 mm, penghubung 7 mm. Putik: bakal buah 3 ruang, bakal biji banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas. Buah: bulat telur terbalik, merah, 12 x 8 mm. Biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. Waktu berbunga : Januari - April. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Tumbuhan ini terdapat di daerah Asia tropika. Di Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1200 m dpl, banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. Tumbuh baik di bawah hutan jati. Perbanyakan: pada umumnya dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1 tunas. Secara alami potongan potongan rimpang yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini akan dapat berkembang secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan intensitas matahari di bawah naungan kurang lebih 11-585 lux. Hama: ulat pemakan daun Kerana diocles dan Udapes; sering menimbulkan kerusakan. 

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA: Zingiberis aromaticae rhizoma; Rimpang Lempuyang Wangi.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Rimpang: minyak atsiri rimpang dengan kadar terendah 1,56% dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus alpha secara in vitro; daa antibakteri berbanding lurus dengan konsentrasi. perasan, infusa dan minyak atsiri rimpang lempuyang wangi mempunyai daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli. Potensi daya antibakteri berturut-turut adalah minyak atsiri, perasan, infusa. Ekstrak rimpang dengan konsentrasi 100% mampu membunuh cacing tambang anjing. Kenaikan kontraktilitas uterus yang diakibatkan dari pemberian infusa rimpang diperkirakan karena sifat iritasi dan kemungkinan adanya efek penurunan kontraktilitas uterus diperkirakan karena adanya efek langsung minyak atsiri pada otot uterus. Fraksi ekstrak yang larut dalam. air rimpang lempuyang wangi dapat menyebabkan efek stimulasi respon imun humoral, menekan respon imun seluler pada mencit. Fraksi ekstrak yang tidak dapat larut dalam air dapat berefek stimulasi sistem fagositosis; fraksi ekstrak yang larut dalam air menekan. Teknologi Iradiasi sinar gamma sampai dengan dosis 10 kgy dapat menurunkan jumlah angka kuman. Dosis yang dipergunakan tidak menimbulkan perubahan kadar air dan minyak atsiri.
Komposisi :
Rimpang: minyak atsiri yang tersusun dari a-kurkumen, bisabolen, zingiberen, kariofilen, seskuifelandren, zerumbon, limonen, kamfer; di samping itu zat pedas gingerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokurkumin, dihidrogingerol; informasi lain menyebutkan damar, tanin, resin, pati, gula.
Pemanfaatan :
KEGUNAAN DALAM MASYARAKAT

Rimpang: biasanya digunakan dalam bentuk seduhan rimpang untuk obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, penambah nafsu makan, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang; di samping itu sering digunakan juga untuk mengobati penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut, mengatasi kecacingan, masuk angin. Pada pemakaian luar digunakan untuk mengurangi rasa nyeri .

CARA PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Untuk obat masuk angin:
digunakan 10 gram rimpang segar lempuyang wangi; setelah dicuci, diparut, diperas dan disaring, kemudian hasil saringan ditambah 2 sendok makan madu dan 1/2 gelas air matang (panas), diaduk diminum dua kali sehari pagi dan sore sama banyak.

Untuk obat sakit perut dan menambah nafsu makan: 
2 jari lempuyang wangi, 3 umbi bawang merah dibuat infusa dengan 110 mI air. Untuk anak?anak diminum 2 kali sehari pagi dan sore, setiap kali 2 sendok makan.





http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=236 :sumber.